Pada jaman penjajahan dahulu, tepatnya setelah berkembangnya
permainan badminton di wilayah Eropa. Ada perkumpulan-perkumpulan bulutangkis
di Indonesia yang bergerak secara sendiri-sendiri tanpa satu tujuan. Yang
artinya pada jaman tersebut mereka bermain hanya untuk kesanangan semata dan
berolah raga dan belum mempunyai niat mengembangkan olahraga ini secara
nasional dan menjadikan sebuah prestasi pada negaranya.
Dalam menempuh jalan menuju adanya organisasi yang berbadan
hukum maka cara yang tepat saat itu dengan mempertemukan tokoh perbulutangkisan
dalam satu kongres. Belum ada alat-alat untuk mempermudah komunikasi antara
daerah satu dengan yang lainnya terlebih berbeda pulau pada jaman tersebut,
yang menjadi salah satu kendala tersendiri yang harus dihadapi sebelum
terbentuknya organisasi yang resmi tersebut. Satu-satunya yang bisa ditempuh
dengan cara mengumpulkan para tokoh yang berada pada wilayah Pulau Jawa saja.
Tokoh yang terkenal dalam menggerakkan permainan ini ialah
Sudirman. Dengan melalui perantara surat yang memiliki inti mengajak para tokoh
lain untuk mendirikan organisasi yang memiliki badan hukum PBSI ( Persatuan
Bulu Tangkis Seluruh Indonesia). Pertemuan antara Sudirman dengan para tokoh
bulutangkis itu tercatat sebagai kongres PBSI yang pertama terjadi. Pada saat
itu susunan kepengurusannya ialah A. Rochdi Partaatmadja sebagai ketua umum.
Sudirman sebagai ketua I. Tri Tjondrokoesoemo sebagai ketua II. Amir sebagai
sekretaris I. E Soemantri sebagai sekretaris II. Rachim sebagai bendahara I dan
Liem Soei Liong sebagai bendahara II.
Berdirinya PBSI ( Persatuan Badminton Seluruh Indonesia )
saat ini tidak lepas dari tokoh yang bernama Sudirman yang sudah sejak dulu
menggerakkan olahraga badminton. Sudirman merupakan salah satu tokoh penggerak
yang menjabat sebagai ketua PBSI selama 22 tahun yaitu pada tahun ( 1952-1963)
dan pada tahun ( 1967-1981 ). Sudirman juga pernah menjabat di organisasi
tertinggi yang mengurusi olahraga badminton ini yaitu IBF (International
Badminton Federation ). Sudirman menjabat sebagai Wakil Presiden IBF di tahun
1975.
PBSI yang terlahir pada tanggal 5 Mei 1951 di tahun awal
tahun terbentuknya membuat logo organisasi yang nantinya menjadi sebagai
syarat organisasi yang sah dan berbadan
hukum. Logo yang dibuat PBSI ini memiliki tujuan juga nantinya masyarakat bisa
mengetahui apa visi dan misi berdirinya organisasi yang menaungi cabang
badminton ini. Berikut merupakan lambang dan makna dari organisasi PBSI (
Persatuan Badminton Seluruh Indonesia ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar